Sabtu, 06 Desember 2008

ANEH bin AJAIB


Bupati Bengkulu Selatan H Fauzan Djamil, SH mendampingi istri Ny Hj Harry Hartaty Fauzan saat mencoblos di TPS 1 Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Kota Manna Sabtu (6/12) kemarin. Pilkada, dimenangkan Dirha (sementara)

Pertama Didunia, Suara Sama Besar
KAYU KUNYIT – Pilkada putaran dua di Bengkulu Selatan (BS) yang berlangsung Sabtu (6/12) kemarin, disebut-sebut sebagai salah satu kejadian spektakuler dan baru pertama kali terjadi di dunia. Pasalnya, ada satu TPS yang pendistribusian dukungannya sama banyak.
Dikatakan demikian karena terjadi perolehan suara yang sama banyaknya antara pasangan H Dirwan Mahmud, SH/H Hartawan, SH alias (Dirha) dengan pasangan H Reskan Effendi, SE/DR drh Rohidin Mersyah, MMA atau (Redho). Pada TPS 3 Kayu Kunyit Kecamatan Manna, tercatat sebanyak 345 mata pilih. Pada pelaksanaan pencoblosan suara Sabtu kemarin, hanya sejumlah 269 surat suara yang terpakai sedangkan suara batal sebanyak 9 surat suara. Menariknya, dari jumlah tersebut ternyata pasangan Dirha mendapatkan 130 suara dan Redho juga 130 suara.
Kenyataan bahwa ada satu TPS yang sama-sama memberikan dukungan sama banyak pada kedua pasangan calon, diakui pengamat poitik Universitas Bengkulu Drs Lamhir Syam Sinaga sebagai suatu fenomena yang aneh bin ajaib. “Setahu saya, ini adalah yang pertama kali terjadi. Bahkan mungkin di dunia, dimana ada dua pasangan calon yang mendapatkan perolehan suara sama besar,” ujar Lamhir. Lantas, fenomena apa yang terjadi? Lamhir memastikan dirinya tidak habis pikir dan seolah kehilangan kata-kata untuk menjelaskan apa yang terjadi.
Baginya, kondisi tersebut harusnya menjadi perhatian banyak pihak dan perlu dilakukan kajian. “Bagi saya pribadi, kesamaan tersebut bisa dibilang luar biasa. Sangat wajar bila nantinya ada warga yang akan mencermatinya lebih lanjut,” ujar Lamhir. Terkait perolehan suara sementara yang menunjukkan perolehan suara Dirha lebih banyak dari Redho, Lamhir mengaku memang menduganya demikian. “Perkiraan saya memang tidak terlalu jauh berbea yakni antara 4.500 hingga 7.000 suara,” terang Lamhir. Prediksi ini dikarenakan masyarakat BS umumnya memiliki hubungan kekerabatan atau belum heterogen. Bahkan antara pasangan calon juga masih terjalin tali kekerabatan. “Siapapun pemenanganya bukan masalah, yang harus ditekankan adalah perdamaian. Sebab semua masih bersaudara,” pungkas Lamhir.(**)

Tidak ada komentar: